Pernahkah kalian mendengar tentang manajeman rantai suplai?....
Mungkin bagi kita, pemahaman tentang manajeman rantai suplai ini masih terbilang awam ya, maka dari itu disini saya sebagai penulis ingin membahas tentang manajeman rantai suplai dan bagaimana penerapan manajeman ini di china sesuai dengan judul yang saya ambil.
Menurut WIKIPEDIA nih, "Manajemen Rantai Suplai /Supply chain management" adalah sebuah proses di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Pengertian struktural disini adalah terdapat koordinasi dari bahan, informasi, dan keuangan diantara perusahaan yang berpartisipasi di dalamya.
rantai suplai itu sendiri lebih ngarah sama jaringan yang rumit, yaitu dari hubungan mempertahanin organisasi dengan rekan bisnisnya supaya bisa ndapetin sumber produksi, yang selanjutnya akan disampaikan kepada pihak konsumen.
Proses Supply Chain Management kaya Gambar Dibawah ini nih temen-temen :
Semisal saya contohin pengertian gambar diatas dalam "Perusahaan Susu Indomilk" ya,
Jadi yang pertama itu bermula dari Raw Materials/bahan baku yaitu bahan mentah yang belum diproses seperti dicontohkan disini adalah sebuah susu murni yang diambil dari sapi, kemudian susu tadi dikirimkan oleh petani2 sapi kepada pihak Supplier/pemasok yaitu pihak perusahaan2 yang nyediain sumber daya yang dibutuhin sama suatu perusahaan dan para pesaingnya untuk memproduksi barang dan jasa tertetu, kalo yang jadi pemasok disini yaitu perusahaan yang menampung susu2 sapi dari petani sapi tadi dalam jumlah banyak. Kemudian dari Pihak Supplier menyediakan susu2 tersebut untuk Perusahaan Manufaktur yaitu perusahaan yang memproses bahan mentah hingga berubah menjadi barang yang siap untuk dipasarkan, yang menjadi perusahaan manufaktur disini adalah Perusahaan susu indomilk tersebut. Disini pihak indomilk memproses dari susu sapi murni dirubah ke dalam berbagai aneka rasa menjadi susu coklat, strowbery, murni, dsb. Kemudian mempaketkan susu tersebut dalam sebuah kemasan yang rapi dan menarik sehingga konsumen merasa enak saat menikmati susu indomilk tersebut. Tahap selanjutnya adalah Tahap Distribution/penyaluran yaitu tahap dimana perantara yang meyalurkan produk dari pabrik manufaktur ke pihak pengecer. Jadi susu2 indomilk yang sudah siap jual di pasaran disalurkan oleh pihak penyalur ke Customer/ pelanggan, yang berperan sebagai pihak customer itu seperti Indomart, Alfamart, Alfamidi,dsb. Yang akhirnya produk tersebut sampai kepada pihak terakhir yaitu Consumer/Consumen untuk bisa menikmati produk susu indomilk tersebut.
Nah setelah kita mengetahui bagaimana proses kerja manajeman rantai suplai, sekarang saya ingin menceritakan nih bagaimana penerapan manajeman rantai suplai tersebut di china. Jadi inti persoalan manajeman di china ini terbagi menajadi 2 era, yaitu antara “Era lama” dan “Era modern”.
Pada era lama permasalahan Manajeman rantai suplai ini terjadi pada saat pembanganguan “Tembok Besar China”, tahu sendiri khan Pembangunan Tembok Besar Cina dan Terusan besar dari Beijing ke Hangzhou sangatlah krunansial dalam pembangunannya.
Tembok Besar China atau Tembok Raksasa China, Sepanjang 10.000 Li, merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia, yang terletak di Republik Rakyat Tiongkok. Panjangnya mencapai 6.350 kilometer dan tingginya 8 meter. Lebar bagian atasnya 5 m, sedangkan lebar bagian bawahnya 8 m. Setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara pengintai tersebut 11-12 m.
Widihhh.........
Bisa kita bayangin sendiri nih adanya pembelian yang sangat luas bwat bangunannya sendiri, dan pasti ada stock yang sangat besar dari pihak pemasok untuk kayu,tanah,batu bata,dan bahan batu bwat ngebangun tembok china tersebut.
Dan pada era lama ini khan belum ada teknlogi seperti komputer, handpone, dan teknologi cangggih yang mendukung, jadi bisa kita bayangin gimana sulitnya pembelian waktu itu dan ujung2nya berdampak pada waktu yang sangat lama dalam proses pembuatannya.
Berbeda dengan era lama, era modern ini manajeman rantai suplai lebih terjadi pada persaingan antara perusahaan2 di china. Itu semua dipengaruhi oleh 3 faktor, antara lain : Faktor yang pertama dengan globalisasi ekonomi dan teknologi IT yang dipopulerkan hari demi hari, akhirnya persaingan pasar jadi semakin sengit dan ganas. Akibatnya terjadi pembagian dua kubu, antara si pemasok besar dan pemasok kecil. Yang kedua perlunya peningkatan sistem manajemen karena dipengaruhi oleh budaya tradisional, disini Pemimpin memiliki kekuasaan penuh dan kontrol perusahaan (artinya kekuasaan lebih besar dari aturan hukum), dan proses manajemen menjadi tidak transparan(terlihat). Padahal khan seharusnya manajeman pasokan membutuhkan transparansi/ bisa diketahui semua pihak di semua rantai. Faktor yang ketiga adalah hambatan untuk berbagai informasi menjadi semakin berat, disini Perusahaan manufaktur yang kecil akan sulit untuk memperoleh informasi tentang pasokan yang ia butuhkan, karena si pemasok lebih mengutamakan untuk perusahaan manufaktur yang besar. Dikarenakan perusahaan manufaktur yang besar akan lebih menjanjikan dan akan lebih memesan stok dalam jumlah yang banyak .
Sebenarnya Penerapan Supply Chain Management yang baik tuh harus melihat beberapa kriteria, yaitu : Pertama harus ada Kesamaan konsep dan pencapaian tujuan yang jelas, disini harus ada penggabungan semua pihak dari rantai pasokan, yaitu dari pihak internal dan eksternal yang terlibat. kedua Buka budaya perusahaan, karena budaya perusahaan yang konsisten sangat penting bagi kerjasama yang efisien antar departemen, soalnya kalo ada keyakinan yang berbeda akan ngurangin evektifitas organisasi itu sendiri. Ketiga adalah Strutur perusahaan yang terbuka dan fleksibel, fleksibel disini artinya tuh bisa menyesuaikan dari jumlah pemesanan, mungkin disini yang lebih berperan penting adalah bagian produksi, pemasaran, dan manajeman mutu.
Disini saya mencontohkan Perusahaan Haier, perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan di china yang menerapkan manajemen rantai suplai dengan baik. Perusahaan Haier berdiri pada tahun 1984, mempunyai 13.000 produk yg diklasifikasikan ke dalam 86 kategori. Mulai dari televisi, mesin cuci, kulkas, dan peralatan elektronik lainnya. Kecepatan dan Inovasi. Percepatan globalisasi Ekonomi,Pembayaran Online.
Wah2...
Ga salah kalo perusahaan ini harus menerapkan manajeman rantai supplai yang baik, kalo ga gitu perusahaan ini ga mungkin bisa mengatasi pembuatan produk sebanyak itu.
Hehehehehe
Kesimpulannya nih untuk menerapkan SCM bukan merupakan tugas yang mudah untuk dilakukan, tetapi ada hambatan khusus untuk itu, khususnya di negara Cina yang memiliki persaingan bisnis yang ketat. Warisan budaya dan sejarah juga sangat berpengaruh pada manajemen perusahaan dengan cara yang tidak menguntungkan, terutama bagi yang kerjasamanya bersifat terbuka dan fleksibel antar perusahaan. Namun, perusahaan2 di Cina harus dan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan itu. Seperti kasus Haier, yangdibahas dalam makalah ini, dapat memberikan contoh yang baik untuk mengatasi masalah tesebut.
Sekian blog saya tentang manajeman rantai suplai kali ini, semoga bisa bermanfaat dan bisa memberi pengetahuan bagi kalian yang membutuhkan informasi ini.
Thank You.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar